Bahaya Film Animasi Pertarungan Bagi Anak


Film animasi memang digandrungi anak muda, khususnya anak – anak. Memang film animasi walaupun visualisasinya berupa gambar yang tidak nyata seperti film – film pada umumnya, tetapi tidak kalah menarik untuk ditonton. Apalagi film animasi memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan film – film pada umumnya. Yaitu, dapat menyajikan adegan yang terkesan berlebihan atau bahasa gaulnya “Lebay” gituw… Kaya lebaynya Bikini Bottomnya Sponge Bob! Masa di laut ada laut juga??? Wah lebay khan?? He…

Film animasi yang sangat populer di tanah air kita adalah film animasi asal Jepang yang namanya film manga. Film manga Jepang biasanya diangkat dari komik Jepang. Dari film – film manga Jepang, film yang banyak digemari adalah film pertarungan atau film kekerasan (Violence). Seperti Naruto, Bleach, One Peace, Dragon ball dan banyak lagi yang lainnya. Diantara film yang disebutkan itu, ada beberapa film yang telah fenomenal, seperti Naruto dan Dragon Ball. Film pertarungan tersebut memang menarik, karena menceritakan sosok kepahlawanan, orang yang berani, hebat, kuat perkasa dan memiliki kemampuan super seperti tenaga dalam dan jurus – jurus pertarungan yang dasyat. Sehingga tidak diragukan lagi film – film seperti ini bisa ada di hati anak muda khususnya anak – anak. Nah, sekarang permasalahannya, bila film pertarungan sangat digandrungi anak – anak, apa dampak yang terjadi pada perkembangan pribadi anak??

Masa anak – anak adalah masa pembelajaran, masa membangun jati diri, masa dimana masih belum paham mana yang baik dan mana yang buruk, masa yang pemikirannya masih belum matang untuk bisa mengambil resiko, tetapi agresif. Dalam membentuk jati diri, anak – anak membutuhkan seorang tokoh atau idola untuk menjadi referensinya. Dan biasanya tokoh atau idola yang dipilihnya adalah tokoh yang hebat, sakti dan super yang jauh dari kenyataan sifat - sifat manusia. Bila anak – anak sudah menemukan refrensinya, maka anak – anak belajar imitative dari sifat – sifat maupun perilaku tokoh kebanggaannya itu. Selain belajar imitative, anak – anak juga berusaha mengidentifikasikan dirinya dengan idolanya. Banyak anak – anak yang mengidentifikasikan dirinya sepenuhnya tanpa melihat keburukan yang tak pantas ditirunya dari idolanya.

Nah, kalau sudah begitu, tak pelak lagi lahir generasi anak – anak sok jagoan dan agresif. (Jangan macem – macem kalau musuhan sama anak kecil seperti ini!!! Bisa – bisa anda masuk berita TV dengan judul ”Tewas Mengenaskan Oleh Sarengan Naruto Si Buyung” He….) Anak – anak seperti ini menjadi berani untuk melakukan hal – hal yang tidak pantas dilakukan. Seperti berkelahi, membangkang, melanggar hukum, melanggar norma – norma dan apa saja yang dikategorikan perilaku nakal. Hal ini sudah terbukti dengan kasus yang sempat menjadi perhatian public yang pernah diekspose di media massa. Yaitu, kisah anak Sekolah Dasar yang membantai temannya sendiri dengan meniru adengan tokoh petarung ketika menghabisi lawannya. Kalau sudah begini, siapa yang disalahkan??

Memang berbahaya bila membiarkan anak – anak melihat film kekerasan walaupun berbentuk film animasi tanpa ada yang membimbingnya. Menonton film animasi pertarungan itu memang menghibur, menyenangkan, menegangkan dan seru. Apalagi banyak adegan – adegan tokoh petarung yang fantastis dan menyihir mata anak – anak agar tidak beranjak dari tempatnya hingga film itu berakhir. Oleh karena itu, agar tidak terjadi yang tidak diinginkan terhadap psikologi maupun perilaku anak, diperlukan pengawasan, bimbingan dan mengajak anak berpikir menggunakan logika atau berpikir rasional dalam menilai setiap adegan yang terasa tidak pantas untuk ditiru si anak. Dan yang terakhir, bila si anak menggemari film animasi, suguhkan pula film – film animasi lainnya yang sifatnya lebih membangun (konstruktif) yang didalamnya terdapat tokoh yang perilakunya mencerminkan anak yang terdidik dan pantas ditiru oleh si anak.

1 komentar:

leax_cwetzzz mengatakan...

HUY DIetZ....NARUTO ITU SALAH sAtU film yang banyak menyuguhkan adegan kekerasan Cz TIaP Kali TyAng mesti AdA TOJOK-TonJOkANyA Y G? :)....kyaknya produksi film kartun kyak doraemon itu lebIh bAeg dAH HEHEHE

Posting Komentar