SKENARIO

Alow mai Prend... ini ada postingan tentang skenario. Ini sumbernya aku dapat dari Bapak Gunawan Wibisono S,Sn. dia dosen di waktu aku kuliah di tempat kuliah yang dulu... He...

seperti biasanya, gak pake basa - basi... kita simak penjelasannya...

Skenario atau screenplay adalah gambaran tertulis cerita film yang akan dibuat. Skenario tidak sama dengan karya sastra yang menjadi hasil akhir karya seni. Sebuah skenario harus menggunakan bahasa dimana terdapat deskripsi-deskripsi visual, mengandung ritme adegan, dan dialog sebagaimana sebuah film dibuat, karena skenario dituntut untuk dapat divisualisasikan dengan mudah dalam bentuk film (Sumarno, 1996:44). Jadi, skenario adalah bentuk awal sebuah film sebelum divisualisasikan dalam bentuk gambar dan suara hingga menjadi sebuah film.

Standart Format International untuk screenplay/scenario:

Ukuran kertas : US format letter sized (8,5 x 11 inch) paper, sedangkan UK format A4 (8,27 x 11,69 inch)
Cover : Biru atau Merah
Printed : Single side
Font : Courier New atau Courier New Typeface
Size : 12 point
Format : Tanpa huruf tebal dan tanpa cetak miring (no bold and italic)

Widagdo (2004:22) menjelaskan elemen-elemen yang harus ada dalam bentuk penulisan skenario yang baik, sebagai berikut:

a.Informasi ruang dan waktu
Informasi ruang biasanya dicantumkan dalam bentuk EXT. yang merupakan kependekan dari exterior atau luar ruangan, dan INT. yang merupakan kependekan dari interior atau dalam ruangan. Informasi ruang ini diikuti dengan informasi detail tempat dan waktu yang ditulis dengan huruf besar.

b.Peristiwa (kejadian)
Keterangan peristiwa atau kejadian menjelaskan aktivitas yang terjadi pada tiap adegan.

c.Karakter (tokoh)
Karakter adalah tokoh yang melakukan dialog dalam adegan tersebut.

d.Parenthetical
Parenthetical adalah keterangan aksi yang dituliskan dalam skenario, dan harus dilaksanakan pemain ketika mengucapkan dialog yang ditentukan.

e.Dialog
Dialog merupakan bentuk penyajian kata-kata yang akan diucapkan oleh karakter.

f.Transisi adegan
Informasi perpindahan adegan (scene) sebagai keterangan.

g.Shot angle
Keterangan ini adalah petunjuk bantu untuk memahami sudut pengambilan gambar (angle) serta bagaimana pergerakan kameranya.

h.General
Elemen ini tidak mutlak harus ada, karena berupa keterangan tambahan untuk lebih memperjelas penggambaran sebuah adegan.

Sebuah skenario yang baik harus memiliki cerita dengan tangga dramatik yang memiliki struktur tiga babak dimana tersusun dalam pola kerucut sebagai berikut:

a.Opening
Opening berisi pengenalan tokoh dan identifikasi masalah serta resiko yang dihadapinya. Bobot cerita pada babak ini harus cukup ringan sehingga penonton tidak terlalu berpikir

b.Middle
Babak ini merupakan tahap dimana terjadinya konflik dan cerita semakin menegangkan. Bobot cerita pada tahap ini semakin meningkat dan semakin menarik perhatian penonton.

c.End
End merupakan babak penyelesaian dari konflik, dan memiliki bobot yang lebih ringan dari tahap middle tetapi tidak lebih ringan dari tahap opening. Tahap end ini biasanya terbagi menjadi tiga macam, antara lain:

Happy end
Cerita berakhir dengan akhir yang menggembirakan, bahagia, atau selesai dengan baik.

Sad end
Berkebalikan dari happy end, cerita berakhir dengan akhir yang menyedihkan atau tidak menyenangkan.

Open end
Akhir cerita ditentukan oleh penonton dengan menduga-duga sendiri bagaimana kelanjutan dari cerita tersebut.

Sebuah skenario adalah rancangan awal dari sebuah film. Skenario tersusun dalam bentuk tertulis disertai segala keterangan-keterangan mengenai batasan visualisasi yang harus dilakukan dalam tahapan produksi. Jadi, sebelum divisualisasikan dalam bentuk gambar dan suara, wujud dari sebuah film secara keseluruhan terletak pada skenario.

Langkah-langkah penulis skenario dalam menyusun skenario adalah sebagai berikut:

a.Mencari ide pokok atau tema utama cerita.
b.Menyusun basic story (cerita dasar). Pada tahap ini ditentukan unsur-unsur yang mendukung cerita dan alur cerita secara garis besar.
c.Menyusun sinopsis cerita. Pada tahap ini jalan cerita yang lebih lengkap dijelaskan dan biasanya terdiri dari tiga alinea. Alinea pertama terdiri dari informasi dan identifikasi, alinea kedua mengenai konflik yang terjadi dan perkembangan alur cerita, sedangkan alinea ketiga berisi tentang klimaks dan penyelesaian konflik.
d.Menyusun treatment. Pada bagian ini, sinopsis telah dikembangkan lebih detail lagi dan terbentuk menjadi kerangka-kerangka cerita.
e.Menyusun scenario.

0 komentar:

Posting Komentar